Lost.
Mungkin itu kata-kata yang tepat buat sekarang.
Yang kemudian membuat saya tidak mau pulang dan membiarkan Rusty berjalan.
Sampai akhirnya lurus terus dan bertemu dua pilihan. Kanan atau kiri.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengambil sisi sebelah kiri.
Lembang via Landscape.
Sebetulnya ketakutan yang akhirnya muncul adalah dari bayangan yang diproyeksikan oleh otak.
Apakah tiba-tiba saya lihat spion kemudian ada mbak-mbak rambut panjang.
Atau yang lebih mengerikan adalah beberapa pemuda mencegat saya dalam gelap.
Atau saya percaya dan tertipu oleh pikiran saya sendiri.
Pikiran-pikiran tersebut muncul ketika saya tengah menikmati suara tarikan mesin dari Rusty.
No air conditioning and radio.
Just hear the sound of the engine.
Tarikan saat gak kuat naik dibeberapa tanjakan terjal.
Merdu.
Sampai akhirnya saya sampai di Lembang dan bersiap turun lewat Setiabudi.
Suasana yang tadinya hening berubah rusuh.
Pikiran yang tadinya lebih ke arah insecure berubah menjadi agresif.
Belokan-belokan jalan Setiabudi dilahap tanpa menambah gas.
Kaki kanan bersiap di pedal rem.
Tangan apik membelokkan stir sampai sekiranya membanting badan mobil.
Sesekali saya mabal sampai mengambil jalur orang.
Dan kembali pikiran itu muncul.
"kalau saya jatuh atau tertabrak, yasudah"
Somehow i just curious to feel it.
Tapi itu yang membuat kita merasa hidup bukan?
Tidak seperti sekarang.
Mengambang.
Fokus kembali ke jalan Setiabudi.
Sampailah saya ke jalan biasa.
Ambil Cihampelas dan pulang.
Pulang?
Pulang kemana.
[nos]
No comments:
Post a Comment