Jadi, setelah beberapakali jongkok dibawah meja komputer. Nyari buku-buku komik adegan percintaan SMA, sebetulnya udah liat bukunya Dan Brown. Ada dua buku yang satu The DaVinci Code dan satu lagi The Lost Symbol. Tapi waktu itu entah kenapa saya pilih buku romansa SMA.
Buku tadi kembali ke udara setelah beberapa minggu lalu anak-anak kosan sangkuriang buka bersama dan gatau kenapa ngebicarain tentang Tuhan. Lalu tersebutlah buku Lost Symbol karya Dan Brown tadi. Lupa lupa lupa kalo saya punya karena tau-tau ada dirumah. Saya pun pingin baca, tapi gapunya. Mengira gak punya tepatnya.
Sampe akhirnya saya lagi sujud habis ceritanya sholat, saya lihat buku covernya merah tulisannya The Lost Symbol. Naaah eta.
Oke saya baca dan hari ini penghabisannya. EDAN! pengarang ini gila banget.
Yang dibahas tentang FreeMason dan agama, ketuhanan, mitos, symbol-symbol kuno, apotheosis, ilmu-ilmu ilmiah. Segala yang saya taunya cuma seimprit-seimprit. Tapi terus saya senang. Konspirasi.
Lupakan pembahasan Mason, yang mau saya garis bawahi disini peletakan Tuhan yang dibahas sama si Dan Brown. Dia bilang melalui tokoh-tokoh dibukunya kalau Tuhan yang manusia cari, ditempatkan dilangit. Sebetulnya Tuhan ada dimana-mana dan itu semua udah dijelaskan di Kitab masing-masing agama. Semua Kitab merujuk ke satu hal yang sama yaitu Tuhan ada di dalam dirimu.
Lalu saya ingat, saya bukan hamba yang patuh tapi setiap 'ngobrol' sama 'yang saya pikir Tuhan' saya seperti bicara dengan diri sendiri.
Ada pertanyaan dibuku ini yang nyangkut dikepala "Kalau memang Kitab-Kitab yang dari jaman kuno itu bisa bertahan sampai sekarang, orang-orang rela mempelajarinya supaya bisa diteruskan dari jaman ke jaman. Kenapa semua isi Kitab kata-katanya merupakan kiasan."
Pernah ada seorang ustad bilang kalau penyelamat diri kita itu (bagi umat muslim seperti saya) Kitab Al-qur'an. Dan seorang teman juga pernah ngeTweet, masalahnya ada di bahasa, kenapa kita (atau saya) ga bisa kayak umat Kristiani yang nyanyi sebegitu khidmatnya karena kita (atau saya) ga paham dengan apa yang kita (saya) baca.
Beberapa kali saya ikutan ngaji, tapi saya ga ikutan baca tulisan arabnya. Yang saya baca artinya, dan saya bingung. Artinya bisa mengandung banyak arti. Kenapa?
Tuhan pasti mau umatnya selamat, kenapa juga repot-repot menciptakan sesuatu yang akhirnya dihancurkan. Tapi kenapa memberi kita petunjuk dengan satu buku penuh kalimat-kalimat kiasan.
Lalu Dan Brown menguak kalau tidak hanya Kitab Al-qur'an yang begitu. Pemahaman terhadap kitab umat lainpun begitu adanya.
Dan ada kalimat "Sama-sama membaca Kitab, yang kau baca hitam dan aku membaca putih". Dan mereka yang tercerahkanlah yang dapat memahami isi dari masing-masing kitab. Haruskah kita (saya) menjadi ustad untuk bisa memahami maksud agar kita (saya) terselamatkan?
cukuup. saya jadi teringat ustad-ustad di Teve yang menurut saya belum cukup pantas disebut ustad. Utusan agama seharusnya sudah melupakan sisi duniawi, utuh dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Yang adanya didalam diri sendiri, yang harusnya bersih, dalam tahap ini.
melantur lantur lantur lantur.
ketik ketik ketik ketik.
sampai kepada kekuatan pikiran.
sesungguhnya kekuatan pikiran adalah alat dalam diri manusia yang ....... hebat.
kalau sakit, dan putus asa dengan dokter, banyak orang kemudian pergi ke 'pengobatan alternatif'. Yang saya sampai saat ini masih geleng-geleng gak mau percaya. Tapi kenapa ada orang-orang, yang katanya, sembuh setelah melalui beberapa kali terapi padahal menurut akal dan ilmu pengetahuan udah tamat.
kekuatan pikiran.
makanya, mungkin, konspirasi, ada beberapa oknum tertentu yang berupaya mengendalikan pikiran manusia tanpa mereka menyadari adanya sang pengendali. Ini sih gawat. Dan sepertinya udah kejadian malah. Konsumerisme misalnya, kapitalisme sudah menggerogoti negara kita yang katanya punya potensi besar di dunia lho.
jadi, ada apa sih di bulan Desember tahun 2012?
apasiiihhhhhh
kasitau dooong.
[nos]
No comments:
Post a Comment